Laman

Selasa, 26 April 2011

Mobil Boros gara-gara Air-Fuel-Ratio tidak optimal

afr

Settingan mesin untuk Air-Fuel-Ratio adalah perbandingan asupan bahan bakar dengan udara saat terjadi pembakaran didalam mesin. Rasio campuran yang salah menjadikan mobil anda boros dan tidak bertenaga. Bagaimana caranya kita tahu AFR kita sudah optimal?

Tiga macam kondisi Air-Fuel-Ratio

  1. RICH: Rasio perbandingan campuran menjadi “rich” bila pasokan bahan bakar ke ruang bakar lebih besar dari yang dibutuhkan alias berlebihan. Kadar bahan bakar yang berlebihan tidak menjadikan pembakaran lebih baik, sebaliknya justru kurang optimal baik dari tenaga yang dihasilkan maupun efisiensinya.
  2. LEAN: Sedangkan kondisi dimana bahan bakar kurang dan kadar udara berlebih disebut "lean".
  3. STOICH: Dan kondisi dikatakan ideal bila jumlah asupan udara sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan untuk membakar semua bahan bakar dan kondisi ini disebut "stoichiometric" dan sering disingkat "stoich".
Pada mobil bensin rasio campuran antara udara:bensin yang optimal adalah antara 14.7:1 hingga 14.1:1.

Indikasi praktis AFR sudah optimal atau belum
Nah, ada cara praktis untuk mengetahui pas atau tidaknya pengaturan AFR. Salah satunya dapat kita deteksi dengan memperhatikan RPM mesin pada posisi idle (diam ditempat dengan mesin menyala). Jika RPM mesin turun naik, ini pertanda pengaturan perbandingan bahan bakar dan udara yang kurang pas.

Karena itu, waspadai mesin yang tidak stabil dalam posisi idle. Selain mengakibatkan konsumsi yang lebih boros, sangat mungkin mesin tiba-tiba mati saat mobil tengah kita pacu di tengah di jalan.

Cara yang lebih baik untuk mengetahui bila AFR tidak pas adalah melalui uji emisi gas buang. Bila hasil uji emisi menunjukan kadar HC dan CO yang terlalu tinggi, berarti bahan bakar yang masuk ke ruang bakar terlalu berlebih.

Pengaturan ulang rasio campuran bahan bakar dan udara (AFR) biasa disebut setting CO dan dapat dilakukan oleh para mekanik di bengkel-bengkel perawatan mobil pada umumnya.